Tante Genit Kasih Full Service

Cerita Tante Genit | Kisah ini terjadi karena salah sambung ketika Rianto berniat menelefon temanya.…
Tante Genit Kasih Full Service

Cerita Tante Genit Kasih Full Service
Cerita Tante Genit | Kisah ini terjadi karena salah sambung ketika Rianto berniat menelefon temanya. Setelah tersambung, ternyata yg menerima telefon adalah ibu muda yang telah bersuami. Singkat cerita merekapun berjanji untuk ketemuan dan berakhir dengan hubungan sex di hotel.
Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik di bawah ini.
Namaku Rianto, umurku sekarang 23 tahun. Tentang cinta ini terasa begitu indah dan gak terlupakan, bisa bersetubuh dengan tante girang yang telah bersuami.
Pada saat itu aku salah sambung yang awalnya berniat telpon temanku. Begitu di angkat, terdengar dari suara ibu-ibu muda.
Karena cara berbicaranya begitu sopan dan berwibawa, Aku mencoba untuk mencari bahan pembicaraan lain, bertujuan agar telefonnya ngak terputus. Dia-pun meresponku, lalu aku iseng dengan bertanya kepada dia apakah udah punya pacar atau belum, dan dia menjawab belum punya pacar sih.
Setelah beberapa menit ngobrol, akhirnya kami sepakat untuk menyimpan nomor masing-masing.
Singkat cerita esok harinya akupun mencoba menelefon dia lagi, obrolan kami kali ini udah ngak karuan. Oh iya aku hampir lupa memperkenalkan wanita itu, dia bernama Tante Ramlan. Saking serunya kami mengobrol, tanpa disadari udah capai di tahap pembicaraan tentang pengalaman pacaran.
Panjang cerita lagi, awalnya tadi tante Ramlan ngaku masih single ternyata dia membuka kartu sendiri kalau sudah Married. Tapi hubunganku saat ini udah ngak harmonis karena aku bosan dengan suamiku“  tambah ucapan tante Ramlan dengan lantang
Mendengar pengakuanya akupun makin pede, lalu aku mencoba bertanya tentang bagaimana rasanya bulan madu itu. Aku bertanya bukan karena aku pura-pura polos, namun karena aku sama sekali belum pernah merasakan nikmatnya bersetubuh dengan tante girang.
Pada saat itu Tante Ramlan berkata kalau bulan madu itu rasanya sungguh nikmat sekali, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dan hanya bisa dirasakan. Kemudian aku bertanya kembali,
“Biasanya posisi sex apa yg biasa tante lakukan dengan suami Tante…?” tanyaku
Tante Ramlanpun dengan lantangnya menjawab pertanyaanku dengan berkata,
“Suamiku kalau memulai awal permainan, biasanya sih berawal dari mencium leherku kemudian, turun menghisap buah dada“
“ Oh begitu ya Tan, Tapi yang favorit bagi tante posisi Sex apa…?”
“Aku paling suka dengan posisi Sex Women On Top sih” balasnya dengan nada manja
Masih dalam percakapan telepon juga kutanyakan seperti ini “Tante mau ngak ajarin aku begituan… hehehe”
“Weiitsss… Enak aja, sana cari cewek yg masih single, terus Married sama dia biar kamu bisa ngerasain enaknya hubungan intim itu” balasnya dengan nada sedikit genit
Ternyata tante Ramlan galak-galak tapi genit, dan aku makin menjadi semakin tertantang. lalu kucoba pancing lagi dengan kata-kata mutiara.
“Gitu aja kau jadi sewot tante, ya udah deh gak usah yg begituan, gimana kalau Tante ajarin aku cipokan aja…” pintaku padanya
Ternyata tante Ramlan memberi lampu hijau kalau praktek seperti ini.
“Lihat aja belum udah mau cium-cium aja kamu ini. entar kalau udah lihat Tante malah lari kamu nanti”
“Siapa juga yg lari, ntar yang lari tante atau aku…?” ucapku
“Sudah deh ngak usah banyak omong, kita ketemuan aja deh, Waktu dan tempat kamu yang nentuin, Gimana berani ngak…?” tantangnya kepadaku
“Oke deh tan, kita ketemuan di restaurant aja, sehabis itu makan kita langsung nonton bioskop, Gimana…?” tanyaku balik
“Oke deh, Tante nurut kamu aja deh” Jawabnya
Singkat cerita keesokan harinya setelah aku sampai pada direstoran ada seorang wanita berambut panjang, dengan baju santai dan memakai rok mini datang menghampiriku.
Pada saat itu fikiranku langsung ngak karuan. Dalam hatiku berkata, aku harus bisa mencium dan berhubungan intim dengan cewek ini, soalnya dia bohay banget.
Direstoran juga kami hanya makan dan minum sambil ngobrol santai. Lalu kamipun langsung menuju ke bioskop, sesampainya di bioskop kami beli tiket dan kebetulan kami berdua mendapatkan tempat duduk di pojok yang biasa di gunakan oleh orang yang pacaran untuk mojok pula.
Tidak lama filmpun mulai diputar, sambil nyantai pula aku nonton bioskop seperti halnya orang lain yang sedang menikmati tontonan. Sesekali pula tanganku memegang erat tangannya untuk ngadem.

“Tante bohong ya sama aku, kemarin bilang waktu di telpon udah tua, pas ketemu di sini masih muda rupanya, aku jadi tersanjung lihat wajah cantik tante deh” gombalku
Belum sempat dia menjawab dari gombalanku, lalu aku berbisik lagi
“Ouh iya tante mana janjinya, katanya aku boleh cium tante” tagihku
Tanpa menjawab kemudian Tante Ramlan melirik kanan kiri di sekitar bioskop.
“Jangan disini lah, Tante malu kalau nanti ketahuan sama orang…” jawabnya
Lalu aku mencoba sedikit merayu lagi
“Udah cuekin aja deh Tan, anggap aja kita lagi berduan hehe…” ucapku
Rayuan aku ternyata berhasil, dalam keremangan lampu aku melihat tante Ramlan merapat-rapatkan kedua bibirnya untuk membersihkan lipstiknya. Lalu aku mulai mendekatkan bibir pada bibirnya.
Ternyata tante Ramlan terbawa arus dan segera melawan lumatanku dengan penuh gairah. Kemudian tanganku mulai kumainkan di bagian tokednya tante Ramlan.
Waduh montok sekali buah dada ini, setalah itu langsung kuremas dan pelintir puting susunya. Nafas tante Ramlan mulai ngos-ngosan.
Mungkin ada beberapa menit kami pemanasan di bangku bioskop itu. Tiba-tiba tanganku di hentikan oleh tante Ramlan
“Udah Rianto, jangan di sini ntar kelihatan orang” ucapnya
Tapi aku ngak mau nyerah, dengan penuh trik aku pegang tangannya lalu kubimbing kearah kemaluanku yang udah besar. Lalu aku keluarkan Penisku dan aku tempelkan pada tangan tante Ramlan
“Kamu ini ya, bener-bener nekad Rianto” ucapnya terheran kepadaku,
“Biarin aja mereka tan, lagian ngak bakalan ngeliat kok” balasku
“Oke lah, tapi besar dan panjang juga punya kamu ya” Bisik tante Ramlan genit
“Iya tante, karena aku udah ngak tahan lagi”
“Nanti aja keluarin dikamar mandi kali ya”
“Engak mau, pinginnya sama tangan tante Ramlan aja!” bisikku manja
“Dasar super nekad kamu ini, emang udah ngak tahan banget ya kamu..?” tante Ramlan terus menggodaku,
“ Iya nih tante, ayo dong cepetan, mumpung durasi film masih lama” ajakku
Akhirnya tante Ramlan mau juga mengocok barangku yg sudah besar, Sungguh terasa nikmat sekali kocokanya, ditambah lagi tangan tante Ramlan yg super halus dan penuh pengalaman, dia mengocok barangku dengan lincahnya. Kemudian selang beberapa menit bergantian ia mengocok penisku dengan mulut mungilnya.
Uuhh… !!!” ucapku mendesah dan Upss…!!! aku kecilkan lagi suaraku takut ada yang terdengar dari sekitar bioskop tersebut.
Nyaris tidak ada suara di bangku dekat kursi itu, semuanya tenang dan senyap-senyap saja. Sambil dia mengulum batang penisku, tanganku malah meremas-remas tokednya yang masih OKE.
Mungkin ada 30 menit lamanya tante Ramlan fokus ngulum batang penisku, karena kalau kuluman dan ewean durasi keluarnya sperma itu lebih lama yang kuluman.
“Tan.. tan… awas…!!!” ucapku
Lalu tante Ramlan bilang, kamu keluarkan di dalam mulut aku aja, biar gak perlu pakai tisue lagi, biar aku telan semua nya ya sayang perkasa” ucap tante Ramlan semu bercanda
Karena tidak ada pilihan lagi, akhirnya aku semprotkan saja…!
Croot… Crooot… Crooot…!!!
Sperma itu keluar dengan beberapa kali semprotan yang langsung di telan mentah-mentah oleh tante Ramlan tanpa ada tersisa sedikit pun.
Setelah itu, tante Ramlan mengelap mulutnya yang kelihatan ada sisa-sisa air spermaku.
“Aduuh tan, mantap banget kulumannya” bisiku ketika dia sudah duduk lagi di sampingku.
“Ya elah gitu doang mah gampang, ntar kita main yang lebih mantap lagi, mau ngak…?” tantangnya
Widiih… tantangannya mengajakku ngewe, lalu aku jawab singkat saja seperti ini.
“Boleh, siapa takut…! hehehe
Akhirnya film bioskop selesai dan kepuasan terlaksana, maka sewaktu pulang aku gandeng tangannya supaya kelihatan tambah mesra dan sesekali aku tanyakan kapan dia akan siap dengan permainan sex ku.
Dia jawab singkat yaitu” besok hari atau lusa saja, karena dia sedang menunggu habis jadwal mens nya”
Tak pikir panjang, rencana itu aku ambil dan sesuaikan di salah satu hotel yang layaknya seperti orang yang udah berumah tangga.
Akupun dengan senang hati menjalani hubungan ini, karena memang aku suka sekali berhubungan dengan tante-tante. Selain kebutuhan seks terjamin, maka kebutuhan biaya hidup juga sering di tambahi oleh nya.
Tag Artikel
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Comment
Lite Mode
Bookmark