Diantara Selakangan Ibu tiri & Adik tiri
Saat ini hidup aku sungguh bahagia dengan hadirnya adik tiri aku yang masih kelas 1 SMP dan member…
Oleh
makelardata
Tapi sayang ketika aku kelas 3 SMA dan adik tiri aku sudah kelas 2 SMP, petaka keluarga kami datang Ayah meninggal dunia karena tabrakan dengan Bus mobilnya dan kami semua sangat terpukul karena peristiwa itu karena selama ini hidup kami yang menanggung adalah Ayah. Beberapa hari kami masih bisa hidup dan suatu hari kami berdua di panggil ibu di ruang keluarga untuk ngobrol 'Begini anak-anak, karena dulu hanya Ayah kamu yang memberi penghidupan pada kita, jadi..........sekarang kita tak punya lagi uang untuk hidup.........' kata Ibu tiri, kami bertiga diam semua dan mulai berpikir, aku perhatikan adik tiri wajahnya melihat ke arah wajah aku seperti bertanya, lalu aku berkata 'Ibu gimana kalau kita membuat bronies dan aku dan adik yang memasarkannya', Ibu tiri menimpali ucapanku 'Memangnya kamu tak malu untuk berjualan', aku melihat adik tiri menganggukkan wajahnya tanda setuju dengan ideku dan aku meneruskan ucapanku 'Ibu kami berdua pasti tak malu dan aku sudah berpikir nanti setiap kami berangkat sekolah akan lebih pagi karena menitipkan dulu roti bronies ke warung-warung kecil yang kita lalui' dan begitulah aku, adik tiri dan Ibu tiri aku kerja keras untuk menyambung hidup dengan menjual roti bronies di warung kecil yang kami lalui setiap pagi dan waktu sore, aku dan adik tiri mengambilnya dengan uang hasil penjualan kami, ternyata hasilnya sangat lumayan dan malah lebih banyak dari penghasilan Ayah dulu dan suatu malam aku dan adik tiri di panggil Ibu tiri untuk di ajak ngobrol lagi. 'Kamu berdua sudah tahu bahwa dulu, Ibu hanya di beri uang Ayah setiap hari sabtu untuk keperluan hidup kita, jadi sekarang yang megang uangnya kamu saja karena memang Ibu tak pintar untuk pegang uang........' kami berdua cuma saling melihat dan akhirnya dengan kode adik tiri aku menyuruh aku menghiyakan saja dan dari saat itu, aku mulai memegang keuangan keluarga dan sungguh tak pernah kami bayangkan bahwa penghasilan kami sangat besar dan setiap hari uang yang kami dapatkan sangat banyak sampai kita bisa membangun rumah dan beli kendaraan dan masih banyak alat-alat yang kita beli saat itu. Adik tiri dan Ibu tiri sangat meyayangi aku karena kemampuan aku mengelola keuangan yang baik dan suatu hari aku sangat terkejut dengan apa yang adik tiri bicarakan ketika kita mau tidur memang kita sudah persis sama seperti suami istri.
'Kak tadi waktu aku membantu memasak Ibu dan melihat kakak yang kerja di belakang membuat adonan roti dia bilang sama aku' cerita adik tiri, 'Ibu sebenarnya kesepian dek...........dan ingin cari suami, tapi kalau melihat kerja keras anak tiri ibu seperti itu jadi tak tega dan aku bilang sama Ibu, seandainya kakak mau melayani Ibu, apakah Ibu mau ?' ah ngacau kamu kata Ibu tapi kalau aku lihat Ibu mau kelihatannya dan kelihatannya pipinya memerah' cerita adik tiriku, sambil tertawa aku menyahut 'Kamu yang ngacau.......', 'Nggak kok kak aku tahu diri dan sangat bisa menerima kalau seandainya kamu mau dengan Ibu kan kita bisa bermain bersama' kata adik tiri sambil menggoda aku tapi di hari berikutnya ternyata aku tak mungkin bisa membayangkan adik tiri aku punya rencana untuk memberi peluang ke Ibu tiri dan aku untuk dalam satu kamar karena dia mengajak Ibu tiri mengobrol sampai larut dalam kamar kami dan ketika aku tertidur dan Ibu tiri tertidur karena lelah bekerja seharian dia mengunci dari luar dan ketika aku terbangun kaget karena hanya berduaan dengan ibu tiri dan aku lihat ibu tiri juga terbagun dan langsung menuju pintu untuk membuka tapi tak bisa kami jadi tersenyum karena tahu rencana adik tiri aku, tapi dari senyuman itu aku melihat ke anehan di wajah Ibu tiri, sepertinya dia kangen sesuatu dan sedikit menantang dengan sedikit dorongan nafsu aku berjalan ke arah Ibu tiri dan tanpa ada komando Ibu tiri langsung menerima rengkuhanku dan kami mulai melumat......meraba menekan dan berguling-guling di atas kasur dan tahu-tahu kami sudah telanjang bulat sambil mulut aku melumat klitoris Ibu tiri yang sudah semakin menonjol keluar dan dia dengan nafsu yang membara mulai melumat kontol aku ough..................ah................aku merintih keenakan karena memang Ibu tiri lebih berpengalaman dari pada adik tiri aku yang masih kecil, malam itu aku benar-benar di service ibu tiri sampai tersenggal-senggal kontol aku di lumat sampai habis dan kadang kadang di bengkongkan dengan ditekankan pada dinding pipinya dan di pantulkan aku cuma hanya bisa mengerang keenakan ough.............ough...........................ough....................
Ketika senjata aku mau aku masukkan........eh Ibu tiri dengan nafsu yang membara menidurkan aku di kasur dan mulai mengangkang di atas tubuhku dan bluuuuuuuuuuuuus.................ough...............penis aku masuk menyeruak ke dalam memeknya yang panas karena nafsu dan ia mulai mengoyangkan pinggul menservice senjata aku dengan goyangan-goyangan erotis aku hanya bisa merintih keenakan ough..............ough..............goyangan Ibu tiri yang mengetarkan nafsu aku yang semakin memuncak dan Ibu tiri semakin liar dan tak beraturan mengosokkan memeknya di kontol aku dan ough....................ough...........erang Ibu tiri sambil mengerakkan pinggulnya patah-patah ough................ough..............beberapa kali Ibu tiri mengerang nikmat sambil aku rasakan getaran-getaran hebat memijat di pangkal senjata aku.....ough nikmat sekali batin aku dalam hati karena tak tahan lihat sensasi Ibu tiri aku mulai ingin crot dan segera aku ingin mencabut senjata dari memek Ibu tiri tapi Ibu tiri mencegahnya sambil mengelengkan kepala dan menyuruh aku mengeluarkan di dalam karena dia masih memakai KB sambil memberi tanda pada aku...........langsung saja dengan senang hati aku mengerakkan pinggul dan ough.........................ouf.............ah...............aku mengerang keras sambil crooooooooooooot crooooooooooooot aku rasakan dalam memek Ibu tiri aku muntahkan semuanya dan masih mengerakkan pinggul untuk menikmati sensasi dalam memek Ibu tiri yang semakin panas ternyata menyenangkan sekali mengeluarkan di dalam memek batin aku tak seperti sama adik tiri yang harus aku keluarkan dulu. Malam itu Ibu tiri tertidur sambil memeluk tubuh aku dan dia kelihatan puas karena aku liaht dia tertidur sambil tersenyum ..........
Dengan berkunjung di halaman iklan berarti agan.............udah memberi secangkir kopi hangat kepada penulis.............makasih mas bro..........


